Bangkit

Hari ini saatnya bangkit! Jika bukan hari ini, kapan lagi? Jika Anda sedang merasa terpuruk, bangkitlah dari keterpurukkan Anda. Jika Anda baru saja gagal, bangkitlah dari kegagalan Anda. Bahkan, saat Anda merasa baik-baik saja, bangkitlah untuk lebih baik lagi.

Selasa, 06 Januari 2009

Tahun Baru

Malam tanggal 31 Desember 2008, Pengurus RT 05/22 bersama warga menyelenggarakan kegiatan " Paturay Tineung Pengurus RT 05/22 masabakti 2005-2008, Nyambut Gawe Pengurus RT 05/22 masabakti 2009-2014" Kegiatan ini sekaligus memperingati Tahun Baru 1430 H, dan Tahun Baru 2009 M. Acaranya berupa :

a. Laporan Kepengurusan RT 05/22 masabakti 2005-2008
b. Sosialisasi program Pengurus RT 05/55 masabakti 2009-2014
c. Ramah tamah dan Renungan Malam

Kegiatan ini berlangsung sangat sederhana. Bagi warga RT 05/22 Tahun Baru diarahkan pada pemaknaan Tahun Baru sebagai HIJRAH. Selengkapnya isi renungan malam adalah sebagai berikut :

Kita baru saja merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1430 H dan tahun Baru Masehi 1 Januari 2009. Peristiwa itu sepantasnya kita jadikan momentum untuk bangkit dari keterpurukan. Tepat apa yang disampaikan dalam pesan reklame di salah satu stasion TV : Bangkit adalah susah, susah melihat orang lain susah, senang melihat orang lain senang .Bangkit itu takut, takut korupsi, takut makan yang bukan haknya, bangkit itu …mencuri, mencuri perhatian dunia dengan prestasi. Bangkit itu marah, marah bila martabat bangsa dilecehkan. Bangkit itu malu, malu jadi benalu, malu karena minta melulu. Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa.

Lantas bagi kita, bangkit itu akan diterjemahkan sebagai apa ? Kalau setuju, mari kita terjemahkan bangkit itu sebagai hijrah atau pindah, pindah dari kegelapan menuju cahaya, pindah dari prilaku buruk menjadi baik, pindah dari baik menjadi lebih baik lagi, pindah dari yang tadinya tidak disiplin, menjadi insan yang penuh disiplin, pindah dari buruk sangka menjadi berbaik sangka, pindah dari yang selalu cemberut, menjadi banyak tersenyum, pindah dari pemarah menjadi penyayang, penyabar. Pindah dari ”carekeun” menjadi penurut. Pindah dari apatis menjadi kreatif, pindah dari ”cuek” menjadi penuh kepedulian. Pindah dari ghibah ( membicarakan orang lain ), menjadi introspeksi.
Pindah.....pindah.....dan pindah, hijrah....hijrah...dan hijrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar