Dalam rangka hari Raya Iedul Adha, ada yang perlu kita renungkan khususnya mengenai salah satu ibadah yang dilakukan pada hari raya iedul Adha yakni menyembelih hewan Kurban.
Berkurban adalah salah satu ibadah yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dapatkah kita mengambil hikmah dari kisah penghambaan diri Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya yakni Ismail ?
Penulis sejenak mencoba merenungkan makna apa sebenarnya yang ingin disampaikan dalam perintiwa tersebut, diantaranya :
1. Dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah, kita harus sampai pada tahap ikhlas "berkurban" atau ikhlas menyerahkan apa saja yang menurut kita sangat berharga, berupa benda, harta, pangkat jabatan untuk kepentingan fisabilillah.
2.Tidak semua orang dikatakan berkurban ( walau pada prakteknya menyembelih hewan qurban ), boleh jadi ia sebetulnya menjadi korban, korban nafsu ingin dipuji, ingin mashur, ingin tenar dan lain sebaginya. Artinya berkurban baru dikatakan berkurban kalau hal itu dilakukan dengan ikhlas ( bukan riya ).
3. Berbagi kebahagiaan, kepedulian terhadap orang lain, kepekaan sosial dll.
Senin, 30 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar