Bangkit

Hari ini saatnya bangkit! Jika bukan hari ini, kapan lagi? Jika Anda sedang merasa terpuruk, bangkitlah dari keterpurukkan Anda. Jika Anda baru saja gagal, bangkitlah dari kegagalan Anda. Bahkan, saat Anda merasa baik-baik saja, bangkitlah untuk lebih baik lagi.

Rabu, 10 Februari 2010

Mengolah Sampah

Pertama, pilahkan sampah organik ( sampah dapur dan halaman ) dan sampah non organik. Komposisi terbesar dari sampah rumah tangga sekitar 70% sebenarnya adalah sampah organik. Dan ini bisa 'ditahan' di rumah, dan diolah menjadi kompos.
Jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos itu adalah :
• sampah sayur baru
• sisa sayur basi, tapi ini harus dicuci dulu, peras, lalu buang airnya
• sisa nasi
• sisa ikan, ayam, kulit telur
• sampah buah ( anggur, kulit jeruk, apel dll ). Tapi tidak termasuk kulit buah yang keras seperti kulit salak.
Sampah organik yang tidak bisa diolah :
• protein seperti daging, ikan, udang, juga lemak, santan, susu karena mengundang lalat sehingga tumbuh belatung
• biji2 yang utuh atau keras seperti biji salak, asam, lengkeng, alpukat dan sejenisnya. Buah utuh yang tidak dimakan karena busuk dan berair seperti pepaya, melon, jeruk, anggur.
• sisa sayur yang berkuah harus dibuang airnya, kalau bersantan harus dibilas air dan ditiriskan.
Kedua, semua sampah itu dicacah/dipotong kecil2/ digunting2 jadi kecil, trus masukin deh ke keranjang sakti Takakura, dan diaduk2 dengan kompos activator (kompos lama) . Setiap hari bisa dimasukin sampah baru. Untuk keluarga yang anggotanya sekitar 4-7 orang, keranjang ini akan penuh dalam waktu sekitar 2-4 bulan. Jadi kita bisa panen kompos sekitar 2-4 bulan kemudian. Dan kalau prosesnya benar, maka pengomposan ini sama sekali ngga menimbulkan bau busuk.
Dan istimewanya lagi, kompos yang dihasilkan ini bisa dipake kapan aja dan terserah berapa banyak untuk mupuk tanaman kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar